LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GENETIKA
LALAT
BUAT (Drosophila melanogaster)
DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK
Brina
Kusumaningsari 201010200311014
Izfar Anas 201010200311015
Sabdin Syam Tanjung 201010200311024
Rahman Wahyudi 201010200311026
Sabdin Syam Tanjung 201010200311024
Rahman Wahyudi 201010200311026
LABORATORIUM
AGRONOMI
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN
............................................................................ 1
1.1
Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2
Tujuan ............................................................................................ 1
2. TINJAUAN
PUSTAKA .................................................................... 2
2.1
Pengenalan
Lalat Buah ( Drosophila melanogaster )................... 2
2.2
Siklus
Hidup Drosophila melanogaster ......................................... 4
2.3
Pemeliharaaan
dan Perbanyakan Lalat Buah .............................. 6
2.4
Persilangan
lalat Buah .................................................................. 7
3. METODE
KERJA ........................................................................... 9
3.1
ALAT DAN BAHAN ................................................................... 9
3.2
CARA KERJA .............................................................................. 10
4. HASIL
DAN PEMBAHASAN ........................................................ 11
4.1
HASIL .......................................................................................... 11
4.2
PEMBAHASAN .......................................................................... 11
5. PENUTUP
......................................................................................... 12
5.1
KESIMPULAN ............................................................................. 12
5.2
SARAN ......................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Perkembangan ilmu biologi dewasa
ini berimbas pula pada cabang keilmuannya yaitu genetika. Hal ini bisa dilihat
dari makin banyaknya penemuan-penemuan dalam bidang genetika. Riset-riset
mengenai genetika telah banyak dilakukan dan akan terus berkembang, mulai dari
tingkat makro hingga saat ini kita telah mencapai tingkat molekuler.
Dalam perkembangan ilmu genetika
dikenal spesies Drosophila melanogaster
sebagai objek percobaan yang sering digunakan. Drosophila melanogaster sering digunakan karena memiliki
karakteristik yang sangat sesuai sebagai objek riset genetika.
Penelitian-penelitian menggunakan Drosophila
melanogaster telah menghasilkan pemahaman dasar mengenai pola penurunan
sifat pada makhluk hidup yang kemudian memberi pengaruh besar dalam
perkembangan genetika. Morgan memulai risetnya dengan drosophila melanogaster pada tahun 1910 dan tidak berhenti sampai
di situ, hingga saat ini para ilmuwan masih menggunakan Drosophila melanogaster
sebagai objek percobaan.
Untuk mempelajari hereditas Drosophila melanogaster, bagaimana
gen-gennya diekspresikan, serta mutan-mutannya, diperlukan pemahaman yang
memadai mengenai Drosophila melanogaster.
Maka dari itu, pembelajaran mengenai siklus hidup, habitat, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi viabilitas Drosophila melanogaster mutlak diperlukan. Selain
itu, diperlukan pula keterampilan dalam menangani Drosophila melanogaster dalam
laboratorium.
2.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1.
Mengenal lalat buah Drosophila
melanogaster
2.
Mengetahui cara pemeliharaan dan
perbanyakan lalat buah
3.
Mengetahui siklus hidup lalat buah dan Persilangan
lalat buah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengenalan Lalat Buah ( Drosophila melanogaster )
Drosophila
melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat
ditemukan dibuah-buahan busuk. Drosophila
melanogaster telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian genetika
dan perilaku hewan. Menurut Geiger (2002), Drosophila
melanogaster dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Domain :
Eukarya
Kingdom : Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :
Diptera
Famili :
Drosophilidae
Genus :
Drosophila
Spesies :
Melanogaster
Drosophila
melanogaster dapat hidup hampir di semua wilayah di
muka bumi Menurut Miller (2000), habitat Drosophila
melanogaster hanya dibatasi oleh temperatur dan ketersediaan air. Drosophila melanogaster dewasa tidak
dapat bertahan di tempat dengan suhu yang sangat rendah. Suhu yang terlalu
rendah dapat mengganggu siklus hidup spesies ini. Selain itu, pada daerah
bersuhu rendah makanan sulit diperoleh walaupun sering ditemukan pada
buah-buahan busuk, makanan Drosophila
melanogaster, baik lalat dewasa maupun larva, bukanlah glukosa yang
terdapat pada buah-buahan tersebut. Drosophila
melanogaster memakan mikroorganisme yang tumbuh pada buah yang membusuk,
terutama ragi (Shorrocks, 1972).
Berikut
adalah ciri-ciri umum Drosophila
melanogaster dewasa (Miller, 2000):
1.
Tubuhnya terbagi menjadi tiga segmen
yaitu, kepala, thorax, dan abdomen.
2.
Seperti lalat lainnya, Drosophila melanogaster memiliki satu
pasang sayap transparan yang berpangkal dari thorax bagian tengah.
3.
Drosophila
melanogaster memiliki tiga pasang kaki yang
bersegmen.
4.
Drosophila
melanogaster berwarna coklat dengan panjang 3 mm dan
lebar 2 mm.
5.
Drosophila melanogaster memiliki
sepasang mata majemuk berwarna merah dengan tiga buah mata tunggal berada di
antara sepasang mata majemuk.
6.
Pada bagian kepala terdapat sepasang
antena yang masing-masing terbagi menjadi enam segmen, segmen ke-6 berbentuk
seperti semacam sungut disebut arista.
7.
Terdapat garis-garis hitam pada dorsal
abdomen.
Drosophila
melanogaster jantan dan betina mempunya ciri yang
berbeda sebagai berikut (Demerec et al, 1996):
Tabel 1 Perbedaan Drosopila Melanogaster Jantan dan Betina
Jantan
|
Betina
|
Ukuran tubuh lebih
kecil
|
Ukuran tubuh lebih
besar
|
Sayap lebih pendek
|
Sayap lebih panjang
|
Ujung abdomen lebih
tumpul dan berwarna lebih hitam
|
Ujung abdomen runcing
dan berwarna lebih coklat
|
Mempunyai sisir
kelamin (comb sex) pa
|
Tidak mempunyai sisir
kelamin
|
Gambar 1. Drosophila melanogaster jantan dan
betina
Drosophila
melanogaster dewasa memiliki kapasitas reproduksi
yang besar. Seekor Drosophila melanogaster
betina dapat menghasilkan ±3000 keturunan dan sekor Drosophila melanogaster jantan dapat menjadi parental dari ±10000
keturunan. Drosophila melanogaster
betina mempunyai organ penyimpan sperma yang memungkinkan Drosophila
melanogaster betina menghasilkan beberapa ratus telur setelah sekali perkawinan
(Hartwell et al, 2004).
2.2 Siklus Hidup Drosophila melanogaster
Seperti kupu-kupu dan banyak
insekta lainnya, Drosophila melanogaster
mengalami metamorfosis sempurna, yang berarti siklus hidupnya terdiri dari fase
telur, larva, pupa, dan imago atau Drosophila
melanogaster dewasa. Tahapan larva masih dibagi lagi menjadi larvar instar
1, larva instar 2, dan larva instar 3 (Geiger, 2002).
Gambar 2. Siklus Hidup Lalat Buah
Siklus hidup Drosophila melanogaster dimulai dari tahap telur. Pada suhu 25o
C telur akan menetas setelah 24 jam sejak peletakkan telur. Telur Drosophila melanogaster berbentuk
lonjong dengan panjang ±0,5 mm, pada salah satu ujung telur terdapat sepasang
filamen yang berfungsi untuk mencegah telur tenggelam dalam media dan untuk
membantu pernapasan (Shorrocks, 1972).
Gambar 3. Siklus Telur Lalat Buah Hingga menjadi
Lalat
Setelah menetas larva akan
mengalami 3 tahapan yaitu, larva instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3.
Larva instar 1 muncul setelah telur menetas, selanjutnya larva instar 1 akan
berubah menjadi larva instar 2 sehari kemudian, dan setelah 2 hari larva instar
2 berkembang menjadi larva instar 3. Larva akan terus makan hingga ukurannya
membesar . Kecepatan makan dan geraknya akan bertambah seiring dengan
perkembangan larva. Selama makan, larva akan membuat saluran-saluran pada
medium. Aktivitas membuat saluran pada medium dapat dijadikan indikator apakah
larva tumbuh dan berkembang dengan baik (Demerec et al, 1996).
Larva makan dengan mulut yang
terdapat pada bagian ventral segmen kepala dan bernapas menggunakan spirakel
anterior. Pada tahap akhir larva, larva instar 3 akan mencapai panjang 4,5 mm.
Tubuh larva terdiri dari 12 segmen: 1 segmen kepala, 3 segmen thorax, dan 8
segmen abdomen. Karena tubuhnya yang transparan beberapa organ dalam larva
dapat dilihat. Lemak tubuh larva, usus yang terpilin, gonad (organ seks) dan
tabung Malpighian kuning merupakan organ-organ yang dapat dilihat. Gonad pada Drosophila melanogaster jantan lebih
besar dari pada gonad pada Drosophila
melanogaster betina, sehingga kelamin larva Drosophila melanogaster dapat dikenali (Shorrocks, 1972).
Sebelum pupasi, larva instar 3 akan
meninggalkan medium dan merayap pada bagian yang kering, biasanya pada dinding
botol atau pada kertas tissue yang disediakan. Larva kemudian akan membentuk
tanduk pupal (pupal horns), pergerakannya berkurang, dan mulai berdiam
menyerupai penampilan pupa. Kulit terakhir larva, yang juga akan menjadi kulit
pupa, akan mengeras dan menggelap. Setelah ±3,5 jam pupa akan sepenuhnya
terpigmentasi (Shorrocks, 1972). Drosophila
melanogaster dewasa atau imago muncul dari puparium
melalui operculum. Operculum terletak pada bagian dorsal permukaan cangkang
pupa. Ketika imago mendorong operculum, lapisan operculum pecah. Tubuh imago
muda berukuran lebih kecil berwarna lebih terang dan memiliki sayap yang belum
terentang. Dalam beberapa jam, tubuh imago akan menggelap dan membulat dan
sayapnya akan merentang (Shorrocks, 1972).
Waktu yang dibutuhkan Drosophila melanogaster untuk melengkapi
siklus hidupnya sangat dipengaruhi oleh suhu. Berikut adalah waktu yang
dibutuhkan Drosophila melanogaster
untuk melengkapi siklus hidupnya pada suhu 20o C dan 250
C (Demerecet al, 1996):
2.3 Pemeliharaaan dan Perbanyakan Lalat Buah
Menurut Zainudin (2012), faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila melanogaster diantaranya sebagai berikut:
1.
Suhu Lingkungan
Drosophila
melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam
kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada
suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan
pada suhu rendah atau sekitar 18oC, waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20
hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa
yang tumbuh akan steril.
2.
Ketersediaan Media Makanan
Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan
makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva
berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering
kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa
yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini
juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina
(Shorrocks, 1972).
3.
Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan
Botol medium sebaiknya diisi dengan
medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang
dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup
beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster
dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu
dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol
medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya
jumlah kematian pada individu dewasa.
4.
Intensitas Cahaya
Drosophila
melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan
akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.
3.4 Persilangan lalat Buah
Pergaan hasil percobaan Mendel
secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan lalat buah. Syarat untuk
membuat persilangan antara dua lalat yang memiliki satu atau lebih perbedaan
fenotip adalah lalat betina harus belum pernah dikawin oleh pejantan yang tidak
dikehendaki. Hal ini disebabkan lalat betina dapat menyimpan sperma dalllalm
spermatheca dalam waktu yang cukup lama. Berdasarkan kenyataan tersebut
terlebih dahulu harus dilakukan isolasi virgin dengan cara sebagai nerikut:
1.
Biakan lalat buah yang sudah dibius
harus dibersihkan dari lalat dewasa imigo sehingga tersisa pupa-pupa saja.
2.
Setelah 8 jam, semua lalat yang baru
menetas dari pupa dikeluarkan untuk dipilih yang berjenis kelamin betina. Biasanya
sekitar 8-10 jam dari pupa lalat belum kawin, sehingga lalat betina yang
diperoleh sebelum jangka waktu tersebut dijamin masih virgin.
3.
Cara lain untuk mendapatkan lalat betina
virgin adalah dengan melakukan isolasi pupa. Pupa jantan dapat dikenali dengan
adanya sisir kelamin (sex comb) pada tarsal kedua kaki depannya. Tanda ini
terlihat jelas pada kepompong umur 3 hari, karena pigmentasi rambut sikat
(bristle) baru terjadi satu hari sebelum keluar dari kepompong.
Cara isolasi ini memerlukan
ketelitian yang sangat baik. Umur lalat jantan tidak masalah, karena jantan
dari segala umur dapat digunakan untuk persilangan.
III. METODE KERJA
3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum
ini adalah
1.
Mikroskop binokuler
2.
Kaca pembesar
3.
Botol selai ukuran sedang
4.
Cawan petri
5.
Sumpat spon
6.
Kapas
7.
Label kertas HVS
8.
Kompor
9.
Wajan untuk membuat media lalat buah
10.
Pinset
3.2 Bahan
1.
Lalat buah Drosophila melanogaster
2.
Media tumbuh : pisang, gula aren,
agar-agar, nipagin, ragi, sorbic acid
dan aquades
3.
Ethanol 90%
3.3 Cara Kerja
1.
Menangkap lalat buah liar dan
mengisolasinya.
2.
Membuat media tumbuh lalat buah dari
campuran pisang, gula aren, agar-agar, nipagin, sorbic acid dan aquades.
3.
Memasukkan media kedalam botol selai
yang sudah di inkubasi
4.
Memasukan lalat buah yang sudah
diisolasi kedalam botol yakni satu betina dan satu jantan.
5.
Mengamati siklus hidupnya dan perbedaan
fenotip yang muncul.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum mengenai lalat
buah drosophila melanogaster dilakukan
dalam tiga tahap yaitu pengenalan lalat buah drosophila melanogaster, pembuatan media hidup lalat buah Drosophila melanogaster, dan persilangan
lalat buah Drosophila melanogaster.
1.
Pengenalan Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Tahap pertama yang dilakukan adalah
menangkap 10 lalat buah liar dan
mengisolasinya di dalam botol untuk mengenali atau mengidentifikasi apakah
lalat itu termasuk lalat buah drosophila melanogaster. Tahap selanjutnya yaitu
menentukan lalat jantan dan lalat betina, dengan cara membius lalat dengan
larutan ethanol yang dituang diatas kapas kemudian memasukkannya kedalam botol.
Identifikasi dilakukan dibawah mikroskop binokuler. Hasil pengamatan sebagai
berikut:
Tabel 1. Ciri lalat buah jantan dan
betina
Jantan
|
Betina
|
Abdomennya tumpul
|
Abdomennya tumpul
|
Warna lebih hitam
|
Warna lebih coklat
|
Ukuran lebih kecil
|
Ukuran lebih besar
|
Mata berwarna merah
|
Mata berwarna merah
|
Lalat
buah Drosophila melanogaster pada
umumnya memiliki mata berwarna merah tetapi ada juga yang berwarna putih (w)
dan bermata sipit (bar). Sedangkan untuk warna tubuh pada umumnya berwarna
coklat tetapi ada juga yang berwarna yellow, black, dan ebony Pembuatan Media
Hidup Lalat Buah
Pembuatan media hidup lalat buah
bertujuan untuk perbanyakan lalat buah Drosophila melanogaster. Cara pembuatannya
yaitu dengan cara mencampur pisang yang sudah dilembutkan dengan gula aren,
agar-agar, nipagin, ragi, sorbic acid dan aquades. Kemudian disterilisai dengan
cara memasaknya dibawah api sedang hingga panas . setelah dingin atau
hangat-hangat kuku, memasukkan campuran media kedalam botol selai yang sudah di
sterilisasi dan menutupnya dengan spons.
2.
Persilangan Lalat buah Drosophila
melanogaster
Tahap persilangan dilakukan dengan
cara memilih salah satu lalat buah yang sehat jantan dan betina lalu dimasukkan
kedalam botol selai yang sudah diisi dengan media hidup. Tujuan dari perlakuan
ini adalah agar lalat buah melakukan perkawinan sehingga dapat diketahui siklus
hidupnya. Hasil pengamatan tidak berjalan denganbaik karena beberapa kendala
sebagai berikut:
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari praktikum lalat buah Drosophila melanogaster adalah
1.
Drosophila melanogaster adalah jenis
lalat buah yang dapat ditemukan dibuah-buahan busuk.
2.
Makanan lalat buah Drosophila
melanogaster adalah bakteri dan jamur yang tumbuh pada buah yang yang telah
busuk
3.
Ada tiga tahap praktikum yaitu
penggenalan lalat buah Drosophila melanogaster, pembuatan media hidup dan
persilangan lalat buah Drosophila melanogaster.
4.
Perbedaan antara lalat jantan dan betina
adalah
1.
Jantan:
memiliki comb sex pada kaki,
ukuran tubuh lebih kecil, abdomen tumpul dan warna lebih hitam.
2.
Betina: tidak memiliki comb sex, ukuran tubuh lebih besar,
abdomen lancip dan warna agak coklat.
3.
Media hidup yang digunakan adalah
campuran pisang, gula aren, agar-agar, nipagin, ragi, sorbic acid dan aquades.
4.
Hasil persilangan antara lalat buah
jantan dan betina gagal diamati
DAFTAR
PUSTAKA
Shorrocks, 1972.. Genetika Dasar. ITB Press: Bandung
Yatim, Wildan .2003 .Genetika.
Tarsito: Bandung
Suryo.1984 .Genetika.
UGM Press: Yogyakarta.
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...